FRIENDSTER ATAU FACEBOOK ??
Friday, February 27, 2009 | Author: aye
Setelah Friendster akhirnya banting stir strategi dengan memperkuat basis di Asia, maka kelihatannya kini giliran FaceBook harus berpikir untuk banting stir. Kondisi FaceBook malahan memberikan sinyal yang penuh tanda tanya. Ini disebabkan oleh pendiri sekaligus CEO-nya, Mark Zuckenberg melepas sahamnya di FaceBook ! (laporan BusinessWeek di sini).
Nah lho … ada apa ini ? Ini juga dilakukan oleh sejumlah eksekutif FaceBook dalam waktu terakhir ini, melepas saham mereka. Nah, dengan menggunakan teori signalling, di mana setiap perilaku eksekutif di dalam sebuah perusahaan akan memberikan sinyal atau pesan kepada masyarakat, maka tentu wajar masyarakat awam bertanya, ada apa nih ?
Menarik, majalah BusinessWeek melaporkan bahwa pertumbuhan pengguna FaceBook di AS itu melambat, sementara itu pertumbuhan di luar AS justru meningkat tajam (lihat gambar di atas yang saya link dari BusinessWeek). Kalau begitu, kondisinya sama saja dengan Friendster, dan Friendster sudah terlebih dahulu banting stir strategi dengan memperkuat basis di Asia, terutama Asia Tenggara.
Ada satu hal menarik buat saya jika membaca laporan dari BusinessWeek tersebut, di mana pendapatan iklan FaceBook menurun tajam. Nah, apakah ini menjadi sinyal bahwa pendapatan iklan melalui ruang maya adalah sesuatu yang tidak prospektif ?
Lalu jika melihat trend dari jejaring sosial seperti Friendster dan FaceBook, di mana mereka sempat mengalami kejayaan di AS, lalu menurun, kemudian masih jaya di Asia, maka akankah mereka di Asia juga menurun ? Jika pola ini yang terjadi, maka dikhawatirkan jejaring sosial seperti ini di internet hanyalah trend sesaat alias sesuatu yang bubble secara ekonomi. Entah bagaimana ya nasib si Plurk ?
FaceBook pernah digadang-gadangkan sebagai Google berikutnya oleh banyak pengamat, tetapi jika melihat kondisi ini, saya lantas berpikir, jangan-jangan FaceBook dan Friendster (jangan-jangan juga Plurk) mengalami apresiasi berlebihan, sehingga menggelembung secara tidak wajar, lalu suatu saat meledak. Ini persis dengan kondisi bubble economy yang dialami oleh banyak dot.com di mana lalu … Apakah ini gelombang berikutnya atau bubble economy 2.0 ? Mudah-mudahan tidak …
dikutip dari www.ririsatria.net
|
This entry was posted on Friday, February 27, 2009 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: