Typhoid fever atau Demam tifoid adalah suatu infeksi akut yang terjadi pada usus kecil yang di sebabkan oleh kuman Salmonella typhy.Di Indonesia penderita demam Tifoid cukup banyak diperkirakan 800/100000 penduduk pertahun dengan angka kematian yang cukup besar 1 – 5% dari penderita dan tersebar dimana – mana. Ditemukan hampir sepanjang tahun, terutama pada musim panas.Demam tifoid ditemukan dada semua umur, tetapi paling sering pada anak umur 5 – 9 tahundan penderita laki – laki lebih banyak dari penderita perempuan dengan perbandingan 2 – 3 :1
Penularan dapat terjadi dimana saja, kapan saja,sejak usia, seseorang dapat mengkonsumsi makan dari luar, apabila makanan dan minuman tersebut kurang bersih.
Makin cepat demam tifoid didiagnosa makin baik.Ppengobatan dalam taraf dini akan sangat menguntungkanmengingat mekanisme kerja daya tahan tubuhmasih cukup baik dan kuman masih terisolasihanya di beberapa tempat saja.
PENYEBARAN / CARA PENULARAN
Kuman penyakit Typhoid fever atau Demam Tifoid adalah Salmonella Typhy. Kuman ini ditularkan melalui makanan dan minuman yang tercemar oleh kotoran/tinja dari seseorang pengidap atau penderita demam tifoid.Kuman masuk melalui mulut dan hanyut ke saluran pencernaan. Apabila kuman masuk ke dalam tubuh manusia, tubuh akan berusaha untuk mengeliminasi kuman dengan berbagai cara. Tetapi bila kuman dapat bertahan dan jumlah yang masuk cukup banyak, maka kuman akan berhasil mencapai usus halus dan berusaha masuk ke dalam tubuh.A kibatnya kuman akan ikut serta aliran darah dan mencapai organ hati dan selanjutnya berkembang biak di dalam sel makrofag, salah satu jenis sel darah putih (SDP). Hal ini kemudian diikuti oleh masa inkubasi, biasanya sekitar 7 (3-60) hari. Jika kuman dapat bertahan dan berkembang, maka akhirnya akan masuk ke jaringan sekitar, serta merangsang SDP lain untuk mengeluarkan zat interleukin, yang merangsang terjadinya gejala demam. Kuman yang keluar dari SDP di jaringan tubuh juga akan dapat masuk kembali ke sirkulasi darah, serta menyebar ke organ tubuh yang lain5.
GEJALA KLINIK
Masa inkubasi rata-rata 7 – 14 hari. Manifestasi klinik pada anak umumnya bersifat lebih ringan dan lebih bervariasi. Demam adalah gejala yang paling konstan di antara semua penampakan klinis.Dalam minggu pertama, keluhan dan gejala menyerupai penyakit infeksi akut pada umumnya seperti demam, sakit kepala, mual, muntah, nafsu makan menurun, sakit perut, diare atau sulit buang air beberapa hari, sedangkan pemeriksaan fisik hanya didapatkan suhu tubuh meningkat dan menetap. Suhu meningkat terutama sore dan malam hari. Setelah minggu ke dua maka gejala menjadi lebih jelas demam yang tinggi terus menerus, nafas berbau tak sedap, kulit kering, rambut kering, bibir kering pecah-pecah /terkupas, lidah ditutupi selaput putih kotor, ujung dan tepinya kemerahan dan tremor, pembesaran hati dan limpa dan timbul rasa nyeri bila diraba, perut kembung. Anak nampak sakit berat, disertai gangguan kesadaran dari yang ringan letak tidur pasif, acuh tak acuh (apati) sampai berat (delier, koma).
Demam tifoid yang berat memberikan komplikasi perdarahan, kebocoran usus (perforasi), infeksi selaput usus (peritonitis) , renjatan, bronkopnemoni dan kelainan di otak (ensefalopati, meningitis).
Jadi ada tiga komponen utama dari gejala demam tifoid yaitu:
•Demam yang berkepanjangan (lebih dari 7 hari),
•Gangguan saluran pencernaan
•Gangguan susunan saraf pusat/ kesadaran
SUMBER PENULARAN
Kuman Salmonella Typhi ditularkanm melalui makanan atau minuman yang tercemar oleh kotoran/tinja dari seorang pengidap atau penderita demam tifoid. Kuman ini akan masuk melalui mulut dan hanyut ke saluran pencernaan. Kuman yang keluar bersama tinja penderita atau pengidap kronis dapat bertahan di alam dan akan menjadi sumber penularan bagi subyek manusia yang lain. Oleh karena hal ini, maka penting untuk menjagap enderita, karier/pengidap kuman serta higiene sanitasi perseorangan dan lingkungan.
PERAWATAN DAN PENGOBATAN
Tujuan perawatan dan pengobatan demam tifoid anak adalah meniadakan invasi kuman dan mempercepat pembasmian kuman, memperpendek perjalanan penyakit, mencegah terjadinya komplikasi, mencegah relaps dan mempercepat penyembuhan.
Pengobatan terdiri dari antimikroba yang tepat yaitu : Kloramfenikol. Perawatan biasanya bersifat simptomatis istrahat dan dietetik. Tirah baring sempurna terutama pada fase akut. Masukan cairan dan kalori perlu diperhatikan.
Penderita baring terus di tempat tidur dan letak baring harus sering diubah-ubah. Lamanya sampai 5-7 hari bebas demam dan dilanjutkan mobilisasi bertahap yaitu : hari I duduk 2 x 15 menit, hari II duduk 2 x 30 menit, hari III jalan, hari IV pulang.
Dahulu dianjurkan semua makanan saring, sekarang semua jenis makanan pada prinsipnya lunak, mudah dicerna, mengandung cukup cairan , kalori, serat, tinggi protein dan vitamin, tidak merangsang dan tidak menimbulkan banyak gas. Makanan saring / lunak diberikan selama istirahat mutlak kemudian dikembalikan ke makanan bentuk semula secara bertahap bersamaan dengan mobilisasi. Misalnya hari I makanan lunak, hari II makanan lunak, hari III makanan biasa, dan seterusnya.
PENCEGAHAN
Usaha pencegahan demam tifoid dapat dibagi dalam:
1.Usaha terhadap lingkungan hidup
•Penyediaan air minum yang memenuhi syarat
•Pembuangan kotoran manusia yang pada tempatnya
•Pemberantasan lalat
•Pengawasan terhadap rumah-rumah makan dan penjual-penjual makanan.
2.Usaha terhadap manusia
•Imunisasi
•Menemukan dan mengawasi pengidap kuman (carrier)
•Pendidikan kesehatan kepada mayarakat.
Demam tifoid adalah suatu infeksi akut pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi. Di Indonesia penderita demam tifoid cukup banyak diperkirakan 800 /100.000 penduduk per tahun, tersebar di mana-mana, dan ditemukan hampir sepanjang tahun. Demam tifoid dapat ditemukan pada semua umur, tetapi yang paling sering pada anak besar,umur 5- 9 tahun. Dengan keadaan seperti ini, adalah penting untuk melakukan pengenalan dini Demam Tifoid, yaitu adanya 3 komponen utama: Demam yang berkepanjangan (lebih dari 7 hari),Gangguan saluran pencernaan, dan Gangguan susunan saraf pusat/ kesadaran.
Yang jelas demam ini sudah tidak keren lagi, yang keren dan terkenal sekarang adalah flu burung, ya nggak...
|
This entry was posted on Monday, March 30, 2009 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
1 komentar:
makasih informasinya sangat berguna neh,